Citarum Akademi Tanam Bambu di Hutan

Citarum Akademi melakukan aksi nyata pelestarian lingkungan. Rabu (28/11/2018) ini, wadah ekspresi generasi milenial yang menerapkan kaidah konservasi itu menanam bambu di Hutan Penelitian Arcamanik,

Citarum Akademi Tanam Bambu di Hutan
INILAH, Bandung - Citarum Akademi melakukan aksi nyata pelestarian lingkungan. Rabu (28/11/2018) ini, wadah ekspresi generasi milenial yang menerapkan kaidah konservasi itu menanam bambu di Hutan Penelitian Arcamanik, Kabupaten Bandung.
 
Koordinator Citarum Akademi Mastok Setyanto mengatakan, penanaman yang melibatkan generasi muda ini dilakukan agar regenerasi berlangsung. Lembaga ini memiliki anggota dari enam perguruan tinggi di Bandung.
 
"Kami sengaja mengajak anak-anak muda itu masuk hutan dan menanam bambu. Diharapkan, mereka bisa merasakan bagaimana memelihara air dari hulu hingga hilir," kata Mastok di Hutan Penelitian Arcamanik, Desa Mekarmanik, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, Rabu (28/11/2018).
 
Pria yang menanam bambu di wilayah itu sejak sepuluh tahun lalu kini bisa merasa bangga. Bambu yang ditanam kini tumbuh hijau dan rimbun. Istimewanya, dampak dari penanaman bambu itu kini masyarakat sekitar tidak kekurangan air walau di musim kemarau sekali pun.
 
Mastok menyebutkan, bambu terbilang tanaman istimewa. Pasalnya, dari rumpun-rumpun bambu itu bisa mengikat air di dalam tanah. Faktanya, kini kebun bambu yang dikenal dengan nama hutan Bosbow di lahan seluas 16 ha itu mampu menghasilkan air sumber kehidupan masyarakat.
 
"Hutan bambu di sini merupakan salah satu arboretum bambu di Jabar selain Taman Safari Indonesia. Lingkungan di sini harus dilestarikan dan dipelihara karena wilayah ini termasuk jalur patahan Lembang," tambahnya. 
 
Dia menjelaskan, hutan Bosbow itu merupakan lahan yang dikelola usat Litbang Kehutanan sejak 1954 dengan nama Hutan Penelitian Arcamanik. Pada dasarnya, aktivitas pembangunan yang dilakukan dalam berbagai bentuk usaha atau kegiatan akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan. Dampaknya bisa mengakibatkan bencana longsor, banjir, permasalahan sampah, dan sebagainya. Seiring tingginya pertambahan dan perkembangan penduduk serta dampak yang diakibatkannya, perlu diterapkan aksi untuk mengatasi permasalahan lingkungan yang dihadapi dewasa ini.


Editor : inilahkoran