Gibranku Bogor Raya Suarakan Hilirasi Swasembada Pangan Demi Indonesia Makmur

Ketua Relawan Gibranku Bogor Raya Dita Fajar Bayhaqi menyuarakan pentingnya hilirisasi swasembada pangan sebagai kunci Indonesia makmur.

Gibranku Bogor Raya Suarakan Hilirasi Swasembada Pangan Demi Indonesia Makmur
Hal itu karena Gibranku Bogor Raya menilai sejak dahulu Indonesia terkenal sebagai negara agraris yang berarti sebagian besar penduduknya berusaha di bidang pertanian, termasuk di Kabupaten Bogor. Untuk itu, hilirisasi swasembada pangan mutlak dibutuhkan. (reza zurifwan)

Agar para gen z atau generasi milenial tertarik dengan usaha di bidang pertanian, perkebunan dan peternakan. Maka perlu ada sosialisasi.

"Setelan disosialisasi,  mereka juga harus diberikan pelatihan, pendampingan serta pengembangan teknologi yang modern, efesien dan tepat guna," sambungnya.

Fajar menuturkan perlu adanya peranan dari Dinas Pertanian, Holtikultura dan Perkebunan serta Dinas Perikanan dan Peternakan  setempat untuk memberikan prioritas penyusunan dan rencana tata ruang terhadap perlindungan tanah pertanian kita,.

Baca Juga : Ini Langkah Asmawa Tosepu Selesaikan Permasalahan Truk Tambang di Parungpanjang

"Jangan juga petani milenialnya ada, tetapi pemerintah tidak melindungi lahan pangan pertanian berkelanjutan (LP2B), hingga program hilirisasi swasembada pangan otomatis kurang maksimal," tutur Fajar.

Ia menegaskan untuk menarik perhatian kaum muda untuk bertani perlu adanya program hilirisasi yang konkrit dimana agar hasil pertanian kita menjadi produk turunan lain agar mendapatkan pasar yang lebih luas.

Konsep hilirisasi swasembada pangan berikut produk turunannya ini agar petani bisa berpotensi menambah income nya semakin maksimal dan juga menjaga kestabilan inflasi di daerah maupun di tingkat nasional.

Baca Juga : Kota Bogor Segera Milik Dua SMP Baru Yang Ramah Lingkungan

"Saya sebagai Ketua relawan Gibranku Bogor Raya mengajak kepada para petani dan relawan Prabowo-Gibran lainnya untuk diadakannya expo hilirisasi pertanian, perkebunan, dan peternakan," tegas Dita Fajar Bayhaqi. (reza zurifwan)


Editor : Doni Ramdhani