Harga Bahan Pangan di Purwakarta Cenderung Stabil

Harga sejumlah bahan pangan di pasar tradisional di Kabupaten Purwakarta cenderung stabil sejak tiga bulan lalu. Dengan kata lain, belum terjadi lonjakan ataupun kenaikan harga.

Harga Bahan Pangan di Purwakarta Cenderung Stabil
Ilustrasi
INILAH, Purwakarta - Harga sejumlah bahan pangan di pasar tradisional di Kabupaten Purwakarta cenderung stabil sejak tiga bulan lalu. Dengan kata lain, belum terjadi lonjakan ataupun kenaikan harga.
 
Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM), Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Purwakarta Wita Gusrianita membenarkan terkait hal tersebut.
 
Dia menjelaskan, sampai saat ini pihaknya belum menerima laporan ada harga bahan pangan yang naik. Dengan begitu, harganya masih cenderung stabil hingga kini.
 
"Setiap hari kita terus monitor harga-harga bahan pangan ini. Ada sedikitnya 42 bahan pangan yang kita pantau," ujar Wita kepada INILAH, Jumat (16/11/2018).
 
Adapun 42 bahan pangan itu, sambung dia, di antaranya bawang merah, beras, cabai merah, cengkeh, jagung, telur, daging ayam, daging sapi, ikan asin, susu kental manis, sampai terigu. "Sampai saat ini, harganya masih normal. Belum ada kenaikan," jelas dia.
 
Sebagai contoh, kata dia, untuk harga bawang merah masih berada di kisaran Rp24 ribu per kilogram. Kemudian, Bawang putih Rp24 ribu per kilogram. Lalu, pangan jenis Beras Ir 64 kualitas satu, harganya Rp10.500 per kilogram. Beras Ir 64 kualitas dua Rp9.500 per kilogram.
 
Tak hanya itu, untuk harga cabai merah juga tetap sama, yakni Rp30 ribu per kilogram, cabai rawit Rp22 ribu per kilogram, kentang Rp12 ribu per kilogram, tomat harganya Rp12 ribu per kilogram. Kemudian, daging ayam ras harganya Rp36 ribu per kilogram. 
 
Lalu, daging sapi super Rp110 ribu per kilogram, telur ayam ras Rp22 ribu per kilogram, telur ayam kampung Rp3.500 per butir, minyak goreng curah Rp12 ribu per liter, dan terigu Rp7.000 per kilogram.
 
Dia berharap, stabilnya harga bahan pangan ini bisa terus berlangsung sampai tahun baru mendatang. Jadi, menjelang natal ataupun tahun baru tidak ada kenaikan harga supaya masyarakat bisa tenang serta daya belinya mengalami kenaikan.


Editor : inilahkoran