J Versus J

Guru Besar SBM ITB, Dermawan Wibisono dalam tulisan opininya menilai saat ini ada begitu banyak sumber devisa negara yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Mulai dari budaya agri ke industri teknologi, bisnis pendidikan, hiburan dan olah raga merupakan sektor-sektor yang dapat mendatangkan devisa negara.

J Versus J
Guru Besar SBM ITB, Dermawan Wibisono.

INILAHKORAN,Bandung,- Dua sahabat dalam perang dunia II, Jerman dan Jepang baru saja berhadapan dalam laga persahabatan dengan hasil yang sangat mengejutkan. Tak tanggung-tanggung, Jerman kalah 4:1 oleh Jepang dengan konsekuensi Hansi Flick, langsung dipecat dari kursi kepelatihan Jerman. 

Kedua negara telah lama menjadi kiblat otomotif international: VW, BMW, Mercy, Audi vs Honda, Toyota, Nissan, Mitsubishi, Yamaha. 

Dalam industri otomotif, Toyota mulai merangsek dominasi VW, dengan menerapkan Just in Time dalam proses produksinya. Negara yg bisa menerapkan JIT akan unggul dalam pasar otomotif, terbukti, otomotif di Inggris, Italia, Swedia pun tak kuat dalam persaingan dunia. Karena mereka membanggakan proses hand made, unique, dan bukan mass production. Sehingga mahal dalam perhitungan ongkos produknya. Semua industri otomotif di negara tersebut diakuisisi oleh negara adidaya otomotif. 

Baca Juga : Kepemimpinan Melayani (Servant Leadership) Bagian 1

Apa syarat berlakunya JIT?  

Salah satunya adalah dimilikinya supplier dalam jumlah yang cukup dan andal. Terbukti Toyota punya lebih dari 7.500 supplier di dunia, sedang VW  punya 4.500 lbh pemasok pada tahun 2.000 an. 

Itulah mengapa mimpi Indonesia punya mobil nasional sulit terwujud sejak awal tahun 1980 an dengan dicanangkannya mobil nasional sejak dari Maleo, Timor, Kijang, sampai Esemka pun akan sulit terwujud, jika industri pendukungnya tidak dibenahi. 

Baca Juga : Kepemimpinan Melayani (Servant Leadership) Bagian 2

Di Indonesia hanya ada sekitar 500 supplier saja yang memasok lebih dari 25 merk kendaraan. Artinya tak akan mencapai scale of economic. Sehingga sulit menerapkan JIT untuk mendukung tingkat kompetisi perusahaan. 

Halaman :


Editor : Ghiok Riswoto