Kabupaten Cirebon Kembali Dikepung Banjir, Ribuan Warga Ikut Terdampak

Akhir pekan ini, Kabupaten Cirebon kembali dikepung banjir lantaran hujan deras terus mengguyur sejak Sabtu hingga Minggu dini hari.

Kabupaten Cirebon Kembali Dikepung Banjir, Ribuan Warga Ikut Terdampak
Kabupaten Cirebon kembali dikepung banjir, ribuan warga ikut terdampak.

INILAHKORAN, Cirebon - Akhir pekan ini, Kabupaten Cirebon kembali dikepung banjir lantaran hujan deras terus mengguyur sejak Sabtu hingga Minggu dini hari.

Akibatnya, hampir sebagian besar wilayah Kabupaten Cirebon kembali dikepung banjir. Terparah, banjir kali ini terjadi di wilayah timur dan barat. Pasalnya, selain intensitasi hujan yang cukup tinggi banjir pun dipicu meluapnya sejumlah aliran sungai.

Kondisi tersebut diperparah kiriman air dari wilayah hulu di Kabupaten Kuningan dan Majalengka. Dampaknya, sebagian besar wilayah di Kabupaten Cirebon kembali dikepung banjir.

Baca Juga: Cirebon Terendam Banjir, 2.433 Rumah Warga Terdampak

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon merilis, kejadian Kabupaten Cirebon kembali dikepung banjir tersebut membuat ribuan rumah dan jiwa terdampak bencana banjir. Hasil asessment BPBD Kabupaten Cirebon menyebutkan, banjir terjadi di wilayah Kecamatan Waled, Arjawinangun, Plered, dan Klangenan.

Air mulai masuk sekitar pukul 16.30 WIB sampai dengan pukul 19.30 WIB pada pada Sabtu 5 Maret 2022. Sedangkan di Kecamatan Kreyo, air mulai masuk pada Minggu 6 Maret 2022 dini hari sekitar pukul 00.15 WIB.

"Tim kami dibantu relawan serta TNI-Polri sampai saat ini terus bersiaga pada titik banjir. Cuaca sampai saat ini juga masih mendung. Kalau ada hujan susulan, dikhawatirkan air yang sudah surut kembali datang," kata Kepala BPBD Kabupaten Cirebon Alex Suheryawan, Minggu 6 Maret 2022.

Baca Juga: 30 Rumah Diterjang Banjir di Cisurupan dan Cikajang Garut

Dia menyebutkan, hasil pendataan BPBD Kabupaten Cirebon yaitu wilayah yang terdampak banjir berasa di Desa Mekarsari, Kecamatan Waled. Tinggi permukaan air sempat mencapai  20-120 centimeter. Alhasil, Sebanyak 711 rumah terendam dan 3.010 jiwa terdampak.

Di Desa Gunungsari, Kecamatan Waled terdapat 750 rumah terendam dengan 2.885 jiwa terdampak. Ketinggian air berkisar antara 30-150 centimeter. Menyusul Desa Ciuyah, Kecamatan Waled yang sempat mencapai 150-200 centimeter. Ada 245 rumah warga dan 1.055 jiwa yang terdampak.

Banjir juga merendam Perum Cahaya, Desa Gamel, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon. Wilayah langganan banjir dan sempat dikunjungi bupati Cirebon itu, ketinggian air mencapai 30 sampai dengan 110 centimeter.

Baca Juga: Helmi Budiman Dorong Relokasi 12 Unit Rumah Terdampak Banjir Bandang Cikajang Garut

"Disini ada  393 rumah terendam dan 1.505 jiwa terdampak," ucapnya.

Alex juga menyebutkan, banjir menyerang Desa Sarabau, Kecamatan Plered. Saat itu tinggi permukaan air mencapai 40-80 centimeter. Didaerah tersebut ada 45 rumah terendam dan 217 jiwa terdampak. Lalu disusul Blok Posong, Desa Arjawinangun.  Tinggi permukaan air mencapai 20-70 centimeter, serta 268 rumah terendam dan 960 jiwa terdampak.

"Kami data juga banjir terjadi di Desa Kreyo, Kecamatan Klangenan. Ketinggian air sempat mencapai 20-30 centimeter. Ada 17 rumah terendam dan 75 jiwa terdampak," jelasnya.

Baca Juga: Soal Banjir di Bojong Kulur, Bupati Bogor Ade Yasin Terus Memohon Ini ke KemenPUPR

Dia menambahkan, ribuan warga yang terdampak banjir dan sempat mengungsi saat ini banyak yang sudah kembali ke rumah masing-masing. Bantuan pun sudah disalurkan berupa mi instan, selimut, dan beberapa bantuan yang diperlukan warga.

"Intinya semua harus waspada. Cuaca sekarang susah untuk ditebak. Mendung masih terlihat dan ditakutkan akan kembali turu  hujan," tukasnya. (Maman Suharman)


Editor : inilahkoran

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita inliahkoran.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaGNP8EKrWR5pVfYAU1C
Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.