Kolaborasi Pentahelix Berhasil Tekan Angka Stunting di Kota Bandung

Ketua Tim Penilai Kinerja Percepatan Penurunan Stunting Jabar, Lufiandi mengaku, sangat mengapresiasi beragam upaya yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung.

Kolaborasi Pentahelix Berhasil Tekan Angka Stunting di Kota Bandung
Fot Yoho Triastopo

"Tidak hanya domain dengan aspek kesehatan, tapi juga lingkungan hidup, pangan, sanitasi, dan sebagainya," ucapnya.

Bahkan, untuk semakin melejitkan peran kolaborasi pentahelix, Pemkot Bandung juga sudah memiliki peraturan daerah yang mengatur mengenai CSR. 

"Kita juga sudah punya bantuan pihak ketiga. Ini pun menjadi bagian ruang untuk pihak manapun memberikan daya dukung kontribusi terhadap upaya percepatan pembangunan di Kota Bandung termasuk dalam menurunkan angka stunting," ujar dia.

Baca Juga : Kurangi Pengangguran di Kabupaten Bandung, Bupati Dadang Minta Ini ke Kadisnakertrans 

Tak hanya itu, Pemkot Bandung juga telah meluncurkan aplikasi Bandung Emergency Application Support (BEAS). Lewat aplikasi ini, warga dan petugas mampu mendeteksi lokasi ambulans yang dibutuhkan.

"Kita bisa memberikan pelayanan kesehatan berbasis pada aplikasi. Polanya jemput bola karena itu lebih optimal. Sehingga masyarakat yang membutuhkan percepatan layanan bisa kita langsung kunjungi ke lokasi masyarakat," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana (DPPKB) Dewi Kaniasari menuturkan, dengan adanya kolaborasi, bukan hanya aspek kesehatan yang dibenahi, tapi juga di luar kesehatan. 

"Seperti Baznas yang memberikan penyaluran daging segar dan budikdamber ke beberapa kepala keluarga. Lions Club juga memberikan kolaborasi berupa makanan penambah gizi untuk mencegah terjadinya stunting," kata Dewi Kaniasari.


Editor : Ahmad Sayuti