Kolaborasi Pentahelix Berhasil Tekan Angka Stunting di Kota Bandung

Ketua Tim Penilai Kinerja Percepatan Penurunan Stunting Jabar, Lufiandi mengaku, sangat mengapresiasi beragam upaya yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung.

Kolaborasi Pentahelix Berhasil Tekan Angka Stunting di Kota Bandung
Fot Yoho Triastopo

Serupa dengan Dewi, Sekretaris Bappelitbang Kota Bandung Agus Hidayat mengatakan, komitmen rembuk stunting Pemkot Bandung dilakukan dengan mengalokasikan anggaran PIPPK minimal 10 persen untuk kegiatan percepatan penurunan stunting. Serta mengalokasikan anggaran minimal 5 persen perangkat daerah pengampu urusan stunting.

"Sehingga angka perubahan kita cukup signifikan. Karena memang dari penganggaran dan komitmen yang cukup kuat dalam kolaborasi pentahelix, semua berperan untuk mencapai tujuan. Bahkan kita sudah mendapatkan Rp1,9 miliar dari CSR," kata Agus Hidayat.

Terkait peran PIPPK, Lurah Kujangsari Yunika Wihastini menjelaskan, fungsi pendampingan keluarga dari TPK di setiap RW adalah untuk mencegah terjadinya stunting. Pendamping dilakukan kepada catin, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.

"Pihak dari kelurahan yang menjadi pendamping keluarga adalah kader PKK, puskesmas, posyandu, dan pos KB. Tiap RW ada 1 TPK. Mereka tugasnya berkeliling ke rumah untuk pendampingan ke ibu hamil, calon pengantin, bayi datang langsung door to door ke keluarga yang berisiko stunting. Ini juga menjadi efektif karena bisa memacu warga untuk sadar penanganan stunting," kata Yunika Wihastini. *** (Yogo Triastopo)

Halaman :


Editor : Ahmad Sayuti