Mobil Pembawa Rombongan Pernikahan Tabrak Tebing Tanjakan Panganten

Diduga rem blong, Sebuah minibus Mitsubishi L 300 nopol D 7650 UA yang membawa penumpang rombongan pernikahan menabrak tebiing di ruas jalan Pamulihan-Pakenjeng atau sering disebut tanjakan pangant

Mobil Pembawa Rombongan Pernikahan Tabrak Tebing Tanjakan Panganten

 

 

INILAH, Garut- Diduga rem blong, Sebuah minibus Mitsubishi L 300 nopol D 7650 UA yang membawa penumpang rombongan pernikahan menabrak tebiing di ruas jalan Pamulihan-Pakenjeng atau sering disebut tanjakan panganten, Kabupaten Garut, Minggu (2/12/2018).
Akibat kejadian tersebut empat orang mengalami luka berat, dan lima luka. Warga setempat menduga pengemudi minibus Wahdiat (54) asal Jalan Otista RT 59 RW 13 Subang tidak mengenali kondisi medan jalan ketika melintasi Tanjakan Panganten tersebut.

"Kemungkinan juga sopir berupaya menghindari terjun ke jurang, dan memilih menabrakkan kendaraannya ke tebing ketika tahu remnya blong," ujar Cepi (25) warga Desa Tanjungmekar Pakenjeng.

Minibus berpenumpang sebanyak 9 orang itu datang dari arah Pamulihan bermaksud menuju Kampung Cimari Desa Karangsari Kecamatan Pakenjeng.

Kapolsek Pamulihan AKP Gunawan menuturkan, diduga minibus pembawa rombongan pernikahan dari Cihampelas Bandung itu mengalami rem blong ketika melintasi turunan menikung ke kanan pada ruas lintasan Tanjakan Panganten. Diduga pengemudi panik. Sehingga kehilangan kendali atas kendaraannya yang berakhir menabrak tebing sebelah kanan jalan. Akibatnya, kendaraan terguling.  

"Empat orang alami luka berat, dan lima luka ringan. Semua korban dibawa ke Puskesmas Cisandaan untuk mendapatkan pertolongan," kata Gunawan.

Dia menyebutkan, selain mengevakuasi para korban, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti berkait kecelakaan tunggal terjadi sekitar pukul 07.30 WIB itu. Termasuk kendaraan minibus itu sendiri. Dia menghimbau para pengendara melintasi daerah gunung Halimun atau Tanjakan Panganten senantiasa berhati-hati, dan meningkatkan kewaspadaannya agar kejadian serupa tak terjadi.

Tanjakan Panganten sendiri dikenal tanjakan maut karena rawan terjadi kecelakaan bahkan hingga menelan korban jiwa. Medan jalan menurun, dan menanjak tajam serta panjang, juga terdapat kelokan tajam.

Daerah tersebut kerap diselimuti kabut tebal. Sepekan sebelumnya, pada 23 Nopember 2018, di Tanjakan Panganten juga terjadi kecelakaan menimpa truk box putih bernopol B 9576 UXS yang terjun ke sungai setelah sebelumnya bertabrakan dengan sebuah sepeda motor Yamaha Vega tanpa Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB).
Pada kejadian tersebut terdapat satu korban tewas di tempat, dan lima korban lainnya

Kecelakaan menimpa kendaraan pembawa rombongan pernikahan di Tanjakan Panganten pernah terjadi pada 8 Desember 2013. Ketika itu, sebuah mobil membawa rombongan pengantin asal Banyumas Jawa Tengah   bernopol D 8367 XG terjerumus ke jurang di daerah Tanjakan Panganten di tengah perjalanan menuju Desa Samudera Jaya Kecamatan Caringin untuk melangsungkan pernikahan. Dalam kecelakaan tersebut, sopir kendaraan Tatang Sumirat tewas di lokasi kejadian.

 

 


Editor : inilahkoran