Pansus Penanganan Covid-19 Sarankan Data Bansos Harus Diperbaiki

Hasil rapat pembahasan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor dengan Panitia Khusus (Pansus) Penanganan Dampak Covid-19 Kota Bogor di gedung Paripurna DPRD Kota Bogor, Senin (21/12/2020). 

Pansus Penanganan Covid-19 Sarankan Data Bansos Harus Diperbaiki
Foto: Rizki Mauludi

INILAH, Bogor - Hasil rapat pembahasan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor dengan Panitia Khusus (Pansus) Penanganan Dampak Covid-19 Kota Bogor di gedung Paripurna DPRD Kota Bogor, Senin (21/12/2020). 

Hasilnya, Pansus akan merekomendasikan beberapa hal setelah Pemkot Bogor menyampaikan paparan data penanganan Covid-19, perhatian utama adalah bantuan sosial (bansos) yang tidak tepat sasaran.

Ketua Pansus Penanganan Dampak Covid-19 Karnain Asyhar mengatakan, secara umum pansus mengapresiasi kerja keras satgas Covid-19 Kota Bogor dan seluruh jajaran dinas yang terlibat penanggulangan serta pencegahan penyebaran Covid-19. Pansus mendapatkan info update dari pemerintah, sekaligus mengcroscek laporan-laporan masyarakat untuk mendapatkan informasi aktual yang diperoleh pemkot di lapangan.

Baca Juga : Disbudpar Ekplore Dessert Berbahan Baku Talas

"Memang ada beberapa persoalan yang masih terus diperbaiki. Misalnya sampai Desember 2020 kami mendapatkan laporan dari dinsos bahwa masih ada 1.777 bansos yang tidak tepat sasaran atau ada duplikasi. Jadi 1.777 penerima bantuan terduplikasi. Misalnya ada satu penerima manfaat yang menerima lebih dari satu bansos. Masih ditemukan seperti itu," kata Ketua Fraksi PKS Kota Bogor itu.

Karnain melanjutkan, data 1.777 tadi dobel mendapatkannya, sejak pansus ini dibentuk, salah satu potret persoalan penanganan dampak Covid-19 adalah data penerima bantuan. Ternyata sampai laporan tadi, Dinsos Kota Bogor melaporkan msh ada 1.777 penerima bantuan terduplikasi. Selain itu, dilihat dari angka prediksi Januari 2020 kasus Covid-19 72 ribu kasus, hari ini laporan dari Satgas Covid-19 baru sekitar 4.000 kasus. 

"Memang kalo tolak ukurnya adalah perkiraan puncak kasusnya di angka 72 ribu, memang upaya penanggulangan atau pencegahannya masih relatif bagus. Artinya kerja satgas memiliki dampak terhadap pertumbuhan. Artinya bisa menekan walaupun secara umum ada pertumbuhan kenaikan. Tetapi kalo dari KPI-nya, puncak kasusnya di angka 72 ribu, dengan angka aktualnya adalah empat ribu, artinya msh jauh dari perkiraan. Selain itu informasi dari satgas tadi ada koordinasi regional dengan Kabupaten Bogor, Tangerang, Tangsel, kemudian Bekasi. Ini untuk antisipasi pergerakan masyarakat di masa libur," tuturnya.

Baca Juga : Di Kabupaten Bogor, Wisatawan Diwajibkan Menyertakan Hasil Non-reaktif Rapid Test Antigen

Karnain menegaskan, beberapa yang memang harus dilakukan adalah upaya pengetatan tentang Memakai masker, Mencuci tangan dan Menjaga Jarak (3M) tadi. Dan mengawal supaya kerumunan itu tidak menjadi potensi penularan Covid-19. 

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani