Personil Penanggulangan Bencana di Desa Masih Minim

Belum semua desa di Kabupaten Indramayu memiliki personil penanggulangan bencana. Padahal, bencana banjir menjadi ancaman besar kala musim penghujan seperti sekarang.

Personil Penanggulangan Bencana di Desa Masih Minim

 

INILAH, Indramayu- Belum semua desa di Kabupaten Indramayu memiliki personil penanggulangan bencana. Padahal, bencana banjir menjadi ancaman besar kala musim penghujan seperti sekarang.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu, Edi Kusdiana menyebutkan, ancaman banjir rawan terjadi di Indramayu akibat luapan Sungai Cimanuk dan anak-anaknya. Kala musim hujan, debit air Cimanuk bakal meningkat drastis.

Sayangnya, kondisi tersebut tak dibarengi kuatnya tanggul-tanggul sungai. Tanggul yang kritis dikhawatirkan jebol sebab tak kuat menahan tingginya debit air dan kuatnya arus air.

"Ada tujuh titik tanggul kritis sepanjang Bangkir hingga Waledan yang harus diwaspadai," kata Edi.

Dia mengatakan, untuk menghadapi ancaman tersebut diperlukan peran warga yang memahami kebencanaan. Warga selayaknya diedukasi untuk meningkatkan kepemahamannya terkait kebencanaan.

Namun, dia mengaku, BPBD memiliki keterbatasan mengembangkan desa siaga bencana. Keterbatasan itu diakibatkan anggaran yang tak mencukupi.

Menurutnya, BPBD Indramayu setiap tahun hanha memperoleh alokasi anggaran untuk melatih warga di dua saja. Tak heran, dari 317 desa di Kabupaten Indramayu, saat ini baru terbentuk 12 desa siaga bencana.

"Warga di desa siaga bencana diberi pengetahuan dan pemahaman tentang kebencanaan. Rata-rata mereka mengetahui langkah-langkah yang harus dilakukan ketika desanya diterjang bencana," jelasnya.

Meski pembentukan desa siaga bencana masih terbatas, pihaknya sejauh ini telah melatih personil kebencanaan di 90 desa lain. Tak hanya itu, personil BPBD pun terus siaga dan memantau indikasi-indikasi bencana di Kabupaten Indramayu.

Sementara itu, seorang warga Indramayu, Rini mengaku mencemaskan kemungkinan banjir menerjang kotanya. Ibu beranak satu ini pun berharap otorita setempat melakukan langkah-langkah antisipasi terbaik.

"Belum puncak musim hujan, saya harap upaya antisipasi banjir dilakukan pihak berwenang demi meminimalisir dampak banjir," tuturnya

 


Editor : inilahkoran