Sepanjang 2022, BI Jabar Prediksi Ekonomi Jabar Tumbuh 5,9%

Hingga akhir 2022 ini, BI Jabar optimistis pertumbuhan ekonomi Jabar bakal tetap positif.

Sepanjang 2022, BI Jabar Prediksi Ekonomi Jabar Tumbuh 5,9%
“Pertumbuhan ekonomi Jabar pada 2022 ini diperkirakan berada pada rentang 5,1 hingga 5,9?ngan potensi berada di batas atas,” kata Deputi Kepala BI Jabar Taufik Saleh, Selasa 8 November 2022. (syamsuddin nasoetion)

Koordinator Fungsi Statistik Neraca Wilayah & Analisis Statistik BPS Jabar Samiran mengatakan, pada triwulan I 2022 angka pertumbuhan ekonomi Jabar itu tercatat sebesar 5,60% (yoy). Disusul, pada triwulan II 2022 capaiannya meningkat tipis sebesar 5,66% (yoy).

“Pada triwulan III 2022 ini, pertumbuhan ekonomi Jabar mencapai 6,07% (yoy),” kata Samiran, Senin 7 November 2022.

Menurutnya, perekonomian Jabar berdasarkan besaran produk domestik regional bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan III 2022 mencapai Rp616,18 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp400,35 triliun.

Baca Juga : Telkom Jabar Sambungkan Jaringan Fiber Optik Sepanjang 546 Km di Jabar Selatan

Pertumbuhan ekonomi Jabar sebesar 6,07% (yoy) itu diakuinya ditopang lapangan usaha utama yang tumbuh cukup baik pada triwulan tersebut. Seperti industri pengolahan yang tumbuh 6,90%, perdagangan (4,21%), dan pertanian (3,02%). 

Sedangkan, lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan signifikan yakni jasa perusahaan sebesar 29,80%,  penyediaan akomodasi dan makan minum (25,83%), transportasi dan pergudangan (18,37%), serta jasa lainnya (16,65%).

Terkait sumber laju pertumbuhan, Samiran menyebutkan secara tahunan dari sisi lapangan usaha, dengan andil terbesar yakni lapangan usaha industri pengolahan sebesar 2,93%. Adapun dari sisi pengeluaran, komponen konsumsi rumah tangga dengan kontribusi terbesar pada PDRB pengeluaran memberi andil 2,81%.

Baca Juga : Jabar Tanah Investor Saham Syariah Terbesar dan Teraktif di Tanah Air

Catatan positif pertumbuhan ekonomi itu semakin menempatkan Jabar sebagai provinsi yang terus tumbuh di tengah tantangan ketidakpastian ekonomi global dan ancaman resesi.*** (dnr)


Editor : Doni Ramdhani