Sikap Kami: Angin Segar di Kertajati

BANYAK hal jadi penyebab Bandara Internasional Jawa Barat atau BIJB Kertajati mati suri. Orang yang tak senang, menyebutnya sebagai proyek mangkrak. Padahal, sebenarnya meleset perhitungan saja.

Sikap Kami: Angin Segar di Kertajati
BIJB Kertajati akan kembali menderu dengan dan akan melayani penerbangan umrah dan haji.

Mestinya, langkah seperti ini, sudah bisa diambil pemerintah beberapa waktu sebelumnya. Saat pelonggaran aturan perjalanan mulai diberlakukan. Tapi tak apa. Masih lebih baik terlambat dibanding tidak sama sekali.

Langkah lain yang sebenarnya juga dimanfaatkan adalah mengalihkan penerbangan kargo internasional ke BIJB. Ini lebih bermanfaat, lebih berbunyi ketimbang menjadikan BIJB sebagai bengkel pesawat.

Maka, dalam waktu dekat, deru mesin pesawat akan kembali terdengar dari Kertajati. Mungkin hanya sesekali. Yakni saat ada jamaah umrah berangkat menuju Jeddah.

Baca Juga : Sikap Kami: Pemimpin yang Tak Diinginkan

Sekali lagi, tak apa. Penerbangan umrah atau tahun depan haji, tetaplah bisa setidaknya untuk memastikan bahwa ada aktivitas penerbangan di Kertajati. Bagi bandara, penerbangan adalah kemutlakan.

Kita meyakini, dengan segera selesainya Tol Cisumdawu, BIJB akan bangkit dari mati suri. Penerbangan-penerbangan komersial lainnya, antar daerah, termasuk juga rute internasional, bakal menggeliat lagi.

Keyakinan itu karena aktivitas penerbangan sebagai sarana transportasi sudah jadi kebutuhan mutlak. Jika Bandara Halim atau Pondok Cabe saja laku, apalagi Kertajati. (*)

Halaman :


Editor : Zulfirman