Sikap Kami: Anomali Pemilih Presiden

ANDA mau mengikuti kontestasi demokrasi di Indonesia? Rasanya, ini yang harus Anda pegang: tak perlu terlalu serius dengan pemilih. Tak perlu menyusun taktik muluk-muluk menghadapi mereka.

Sikap Kami: Anomali Pemilih Presiden

Secara logika, sulit diterima. Atau, benarkah politik kita tak menggunakan akal pikiran dan budi? Jika itu yang terjadi, maka kita akan selalu berpeluang keliru dalam memilih pemimpin.

Ini membingungkan karena survei dilakukan terhadap masyarakat dari kalangan milenial. Artinya, respondennya kira-kira sudah menggunakan logika dan mendapat asupan informasi yang benar.

Lalu, siapa yang akan jadi presiden kita jika Pilpres dilakukan 8-13 Agustus 2022, saat survei berlangsung? Merujuk survei CSIS, ternyata bukan Ganjar Pranowo. Peluang terbesar itu justru ada pada Anies Baswedan.

Baca Juga : Sikap Kami: Lucunya Negeri Kami

Kenapa? Jika hanya ada tiga calon, tak seorang pun yang meraup 50%+1 suara. Artinya, akan ada putaran kedua. Jika Anies Basdwedan maju putaran kedua, dia yang menang.

Head to head dengan Ganjar, Anies unggul 47,8% dibanding Ganjar yang 43,9%. Berhadapan dengan Prabowo, Anies mendapatkan 48,6%, unggul atas Prabowo yang 42,8%. Ganjar hanya menang jika berhadapan dengan Prabowo, itupun sangat tipis: 47,2 berbanding 45,0%.

Begitulah pemilih kita. Anomali. Atau, adakah anomali lembaga survei juga?***

Halaman :


Editor : Zulfirman