Sikap Kami: Lengserkan Robert Alberts, Persib Bisa Lebih Gawat Jika....

MELENGSERKAN Robert Alberts adalah satu cerita. Tapi, mencari pelatih baru, adalah kisah yang berbeda. Jika salah pilih, nasib Persib Bandung bahkan bisa lebih gawat.

Sikap Kami: Lengserkan Robert Alberts, Persib Bisa Lebih Gawat Jika....
Aksi unjuk rasa bobotoh mendesak Robert Alberts mundur dari Persib.

MELENGSERKAN Robert Alberts adalah satu cerita. Tapi, mencari pelatih baru, adalah kisah yang berbeda. Jika salah pilih, nasib Persib Bandung bahkan bisa lebih gawat.

Kita, bahkan sudah sejak lama, menyarankan PT Persib Bandung Bermartabat, melakukan evaluasi ketat terhadap Alberts. Sebab apa? Sejak lama, terutama terlihat di musim lalu, tak ada kemajuan sama sekali dari Persib.

Dia paham sepak bola, tentu saja. Tapi, kita ragu, apakah dia paham Persib. Persib dengan gayanya, dengan filosofinya, dengan permainan yang lebih mengandalkan kerja sama ketimbang kemampuan individu.

Baca Juga : Sikap Kami: Kompetisi Tak Pernah Bohong!

Dia memiliki banyak pemain bintang. Tapi, dia gagal meramunya. Tengok saja, betapa banyak pemain bersinar di klub lama diambil Persib, tiba-tiba redup bersama Maung Bandung. Marc Klok, Ezra Walian, kurang hebat apa di klub lamanya. Tapi, gagal bersinar di Persib.

Siapa salah? Bisa saja Klok, bisa Walian, bisa siapapun juga. Tapi, tanggung jawab utama di dalam kemajuan pemain di dalam tim, ada pada Alberts.

Dia pelatih berpengalaman, kita tak bisa bantah. Tapi, dia miskin strategi. Sekali lagi, permainan Persib terlalu monton di bawah dia. Terlalu gampang dibaca. Kondisi fisik kebanyakan pemain yang tak siap bertarung 90 menit, juga tak bisa diperbaiki. Komposisi pemainnya juga parah. Mana ada klub yang cukup punya dua striker untuk satu musim kompetisi yang panjang?

Baca Juga : Sikap Kami: Jawa Barat Bisa!

Jadi, jelas, Alberts tak layak menukangi Persib. Bahkan sejak musim lalu. Harusnya, setelah gagal msuim lalu, di awal musim ini Persib punya pelatih baru. Tapi, PT PBB, sebagai pemilik Persib, juga sama monotonnya seperti Alberts.

Halaman :


Editor : Zulfirman