Bang Emil

MULAI sekarang, Ridwan Kamil harus mulai membiasakan diri menerima panggilan Bang Emil. Tak cukup lagi hanya dengan Kang Emil. Sapaan anyar itu akan lebih sering dia terima jika jadi mengikuti Pilgub DKI Jakarta tahun depan. Akan lebih sering, hampir tiap hari, jika dia memenangkannya.

Bang Emil
Ridwan Kamil

Hemat kita, peluangnya memenangkan Pilgub DKI Jakarta 2017 itu, jika tawaran itu diterima, tidaklah kecil. Itu terkait dengan karakter Emil sebagai pemimpin kota yang sudah dia pupuk saat kuliah hingga menjadi Wali Kota Bandung.

Saat itu, figur yang kuat memang Basuki Tjahja Purnama, selaku petahana. Tapi, dia bukan tanpa titik lemah. Ahok lemah dalam adab. Kata-kata kasar kerap keluar dari mulutnya. Itu menjengahkan warga. Emil adalah antitesa dari itu.

Tak hanya dalam adab, Emil juga memiliki keunggulan sebagai ahli urban design. Bagi kota sebesar Jakarta, pemimpin seperti Emil adalah figur yang cocok untuk menghidupkan Ibu Kota. Apalagi, jejak desainnya bertebaran di Jakarta dan wilayah penyangga.

Sayangnya, Emil tak mengambil kesempatan itu. Kesempatan itu akhirnya diambil Anies Baswedan yang kemudian menang, popularitasnya meningkat, dan kini menjadi salah satu kandidat calon presiden pada Pilpres 2024.

Ah, jika Emil mengambil kesempatan yang ditawarkan Gerindra saat itu, bukan tak mungkin hari-hari ini, nama seorang putra Jabar sudah menghiasai jagad nasional sebagai bakal calon presiden. (*)

 

Halaman :


Editor : tantan