Harga Beras di KBB Terus Meroket, Pedagang Pasar Tradisional: Rata-rata Sudah di Atas Rp14 Ribu Per Kilogram 

Meroketnya harga beras di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Bandung Barat (KBB) dikeluhkan warga sejak 10 hari terakhir. Pasalnya, saat ini warga sudah jarang menemukan harga beras di bawah Rp14 ribu per kilogram.

Harga Beras di KBB Terus Meroket, Pedagang Pasar Tradisional: Rata-rata Sudah di Atas Rp14 Ribu Per Kilogram 
Di Pasar Tagog Padalarang KBB misalnya, harga beras di grosir termurah sudah di atas Rp13.500 per kilogram. Bahkan, saat ini beras dengan harga tersebut sudah tidak ada. Termurah, dibanderol Rp14 ribu per kilogram. (agus satia negara)

Ujang pun menyebut kondisi ini jauh lebih parah dalam beberapa waktu terakhir, jika dibandingkan dengan akhir tahun 2023, 

“Paling mahal beras Cianjur, itu premium. Sekarang beras dari Kuningan dan Tasik pun sama ikut naik,” sebutnya.

Tadinya Ujang berharap, digelontorkannya beras bantuan dan juga beras murah bisa menekan harga. Tapi malah sebaliknya, harga beras malah terus naik.

Baca Juga : Kabel PJU Raib Digondol Maling, Dishub Kota Bandung Rugi Belasan Juta Dalam Satu Bulan

"Enggak tahu ini mengapa, pedagang juga berharap harga beras kembali normal. Kalau harganya terjangkau, masyarakat senang begitupun dengan kami para pedagang," tandasnya.

Sementara itu, pantauan di pasar tradisional Tagog Padalarang, dan Curug Agung Padalarang pada Kamis 1 Februari 2024 menunjukan kenaikan harga beras merata untuk semua jenis, mulai beras kelas bawah, medium, hingga premium.

Untuk beras kelas bawah yang sebelumnya seharga Rp13.500 per kilogram kini menjadi Rp14.000-14.500 per kilogram. Harga beras medium naik dari sebelumnya Rp14.000 per kilogram menjadi Rp15.000 per kilogram. Sementara beras premium dijual Rp Rp16.000 per kilogram, naik dari sebelumnya Rp15.000. (agus satia negara)

Baca Juga : Awasi Pendistribusian Logistik, Panwascam Cimahi Utara Pastikan 1.824 Bilik Suara Sudah Disebar di Empat Kelurahan

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani