Ketersediaan Ruang Rawat Inap Penuh Gegara DBD, Dinkes KBB Minta Rumah Sakit Lakukan ini

Banyaknya rumah sakit yang tidak dapat menampung pasien akibat meningkatnya kasus demam berdarah dangue (DBD) juga terjadi di Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Ketersediaan Ruang Rawat Inap Penuh Gegara DBD, Dinkes KBB Minta Rumah Sakit Lakukan ini
Sebelumnya, jumlah kasus DBD)di Kota Cimahi yang berlangsung sejak Januari hingga Maret 2024 membuat okupansi tempat tidur (bed occupancy ratio/BOR) di Rumah Sakit di Kota Cimahi penuh. (ilustrasi/net)

INILAHKORAN, Ngamprah - Banyaknya rumah sakit yang tidak dapat menampung pasien akibat meningkatnya kasus demam berdarah dangue (DBD) juga terjadi di Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Sebelumnya, jumlah kasus DBD)di Kota Cimahi yang berlangsung sejak Januari hingga Maret 2024 membuat okupansi tempat tidur (bed occupancy ratio/BOR) di Rumah Sakit di Kota Cimahi penuh.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cimahi mencatat hingga pekan kedua bulan Maret 2024 jumlah pasien yang dirawat akibat terjangkit DBD di wilayahnya mencapai 265 orang.

Baca Juga : Tunggu Kepastian Tempat Tinggal Baru, Puluhan Rumah Warga Terdampak Pergerakan Tanah di Rongga Bakal Dirobohkan 

Imbasnya, warga masyarakat yang terjangkit DBD cukup kesulitan untuk mendapatkan perawatan secara intensif di berbagai rumah sakit yang ada di Cimahi.

Mengantisipasi agar pasien DBD di KBB tetap bisa mendapatkan pelayanan rawat inap, Dinkes KBB pun berharap pihak rumah sakit melakukan penambahan ruang perawatan pasien.

"Beberapa rumah sakit mulai penuh. Memang gak semuanya pasien DBD, ada penyakit lain. Tapi untuk sekarang DBD cukup mendominasi," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) pada Dinkes KBB, Nurul Rasihan kepada wartawan.

Baca Juga : Mengenal Jembatan Merlin, Jalur Lama yang Jadi Penghubung Kecamatan Cililin dan Kecamatan Cihampelas

Nurul menyebut, kasus DBD di KBB terus bertambah. Berdasarkan data pihaknya, sejak 1 Januari hingga Sabtu 23 Maret 2024, jumlah kasus DBD mencapai 1.143 kasus dengan 11 kematian. 

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani