Sikap Kami: Kuc4y

SOLIDARITAS yang jadi dasar bangsa ini masih ada. Bahkan masih kuat. Hanya, kita saja yang tak menyadarinya. Tak percaya? Tanyalah Kuc4y.

Sikap Kami: Kuc4y

Bahkan, seorang wanita, mengirimkan saldo terakhir di rekeningnya. Tak besar. Dia dan suaminya baru saja jadi pengangguran. “Tadinya minder mau kasih segitu, ternyata banyak juga yang kasih sedikit karena keikhlasannya dan berharap berpartisipasi untuk keluarga para syuhada,” katanya.

Apa makna semua itu? Indonesia dengan dasar kekuatannya masih ada. Kekuatan yang berlandaskan solidaritas, tepa selira, dan rasa sepenanggungan yang sama. Nilai-nilai yang diajarkan kakek-nenek kita dulu.

Jika ada yang salah dengan negeri ini, tidak sepatutnya menyalahkan warga. Warganya lebih kurang serupa seperti era kakek-nenek kita dulu. Yang salah adalah pemimpin yang mengelola negeri ini.

Baca Juga : Mentimun Bungkuk BUMN

Maka, jika kita ingin mengembalikan Indonesia sebagaimana sedia kala, seharusnya para pemimpinnya yang harus memberi teladan. Yang mengajarkan kebaikan. Yang tidak memperuncing perbedaan, apalagi memanfaatkannya.

Indonesia, dengan segala sifat, sikap, dan budaya kebaikannya, masih berdiri. Sebaiknya, para pemimpinnya yang patut mengoreksi diri. (*)
 

Halaman :


Editor : Zulfirman