Bappeda Jabar dan BUMD Miskin Inovasi, Akselerasi Pembangunan Terancam Mandek

Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jawa Barat Iendra Sofyan tidak menampik, bila sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) terbesar yang menjadi motor penggerak pemerintah provinsi (Pemprov) adalah dari Pajak Kendaraan Bermotor (PKB).

Bappeda Jabar dan BUMD Miskin Inovasi, Akselerasi Pembangunan Terancam Mandek

Mengenai potensi pajak air permukaan (PAP) lanjut Iendra, juga sulit untuk dioptimalkan. Ada beberapa kendala yang diakuinya butuh waktu untuk diproses, supaya bisa maksimal.

"Dari dulu Bapenda sudah terus mengomunikasikan. Tapi tantangannya adalah kesiapan teman-teman di sektornya, serta sarana prasarana pendukung," ucapnya

Potensi jebloknya PAD Jabar sejatinya sudah terendus oleh Penjabat (Pj) Gubernur Bey Machmudin, seiring dengan adanya perubahan arus kebijakan. Salah satunya proses transisi dari kendaraan berbahan bakar fosil ke listrik. 

Baca Juga : Ono Surono Duga Ada Kepentingan Pemilu 2024 di Program Food Estate Partisipatif Sumedang

Maka dari itu beberapa waktu lalu dia menungkapkan, bahwa harus ada tindakan guna memastikan PAD Jabar tetap stabil untuk menjamin pembangunan.

"Kita harus mulai mikir dari PAD, karena selama ini PKB. Kalau sudah bergeser ke mobil listrik semua, motor listrik mau bagaimana? Antisipasi dari sekarang, jangan sampai kebingungan sendiri mencari sumber PAD," ungkapnya. (Yuliantono)***

Baca Juga : Gelar Resepsi Milad 106 Tahun, PUI Perkuat Wakaf Pendidikan

Halaman :


Editor : JakaPermana