Consensys: Dalam Survei Global, Indonesia Memiliki Persepsi Paling Positif Terhadap Crypto

Consensys, perusahaan teknologi perangkat lunak terkemuka dalam bidang web3, mengumumkan hasil dari survei pendapat global yang pertama kali dilakukan mengenai web3 dan crypto.

Consensys: Dalam Survei Global, Indonesia Memiliki Persepsi Paling Positif Terhadap Crypto
Terkait crypto, Pendiri dan CEO Consensys Joe Lubin mengatakan berbeda dengan beberapa negara Asia lainnya, Indonesia memiliki persepsi yang paling positif dan progresif terhadap crypto di mana crypto dianggap sebagai mata uang masa depan (17%) dan memiliki potensi untuk kepemilikan digital (15%), serta sebagai alternatif terhadap ekosistem keuangan tradisional (9%).

INILAHKORAN, Jakarta - Consensys, perusahaan teknologi perangkat lunak terkemuka dalam bidang web3, mengumumkan hasil dari survei pendapat global yang pertama kali dilakukan mengenai web3 dan crypto.

Terkait crypto, Pendiri dan CEO Consensys Joe Lubin mengatakan berbeda dengan beberapa negara Asia lainnya, Indonesia memiliki persepsi yang paling positif dan progresif terhadap crypto di mana crypto dianggap sebagai mata uang masa depan (17%) dan memiliki potensi untuk kepemilikan digital (15%), serta sebagai alternatif terhadap ekosistem keuangan tradisional (9%).
 
Menurutnya, temuan itu menunjukkan Indonesia dengan populasi pemuda yang dimilikinya sangat terbuka terhadap konsep-konsep Web3.0 dan berada pada posisi yang baik untuk menjadi salah satu yang terdepan dalam pergeseran paradigma menuju Internet yang didukung oleh pengguna dan berpusat pada komunitas. 

"Hasil-hasil tersebut juga menggambarkan pengguna Indonesia sebagai builder dan pencipta yang berorientasi ke masa depan, yang berkontribusi pada transformasi era baru Internet," kata Lubin dalam rilis yang diterima, Kamis 27 Juli 2023.

Baca Juga : Komitmen Keberlanjutan Lingkungan, Eiger Rilis Produk Upcycling Collection

Dia menegaskan, survei global Consensys menunjukkan Indonesia menjadi salah satu negara terdepan dalam mewujudkan transformasi internet di Asia. Dengan populasi yang mayoritas terdiri dari generasi muda, kemungkinan Indonesia menjadi negara yang paling tertarik terhadap Web3.0. 

Hasil survei menunjukkan masyarakat Indonesia sangat sadar dalam kepedulian terhadap privasi dan keinginan untuk mempunyai hak kepemilikan digital di Asia. Bahkan, Indonesia menduduki peringkat kedua secara global setelah Nigeria, dengan 92% responden menyatakan bahwa privasi data penting bagi mereka.

Masyarakat Indonesia diakuinya menempati peringkat kedua dalam keinginan mereka untuk mendapatkan bagian keuntungan yang diperoleh perusahaan dari data pengguna (81%), serta untuk memiliki kendali yang lebih besar atas data pengguna (89%). 

Baca Juga : Rayakan Hari Anak Nasional, Rumah Aqiqah Akikahkan 15 Anak Yatim dan Dhufa

Selain itu, masyarakat Indonesia juga menunjukkan tingkat kesadaran yang lebih tinggi terhadap konsep Web3.0 dibandingkan dengan negara-negara Asia lainnya seperti Jepang dan Korea. Temuan ini mengindikasikan masyarakat Indonesia berada di garis depan terhadap perubahan paradigma ke arah internet yang lebih terfokus pada  komunitas dan kekuatan pengguna.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani