Indikator Makro Jabar Ngebut di Tangan Ridwan Kamil

Sejumlah indikator makro Jabar membaik di era kepemimpinan Gubernur Ridwan Kamil dan Wakil Gubernur Uu Ruzhanul Ulum. Hal tersebut mengemuka dalam Diskusi Galang Aspirasi Politik (Gaspol) Edisi XIII bertajuk "5 Tahun Jabar Juara: Terasa dan Nyata" di The Papandayan, Jalan Gatot Subroto No 83, Kota Bandung, Kamis 10 Agustus 2023.

Indikator Makro Jabar Ngebut di Tangan Ridwan Kamil
Kepala Bappeda Jabar Iendra Sofyan mengatakan, ada beberapa kunci keberhasilan Ridwan Kamil dalam membangun dan menjaga indikator makro Jabar. Selain inovasi, kolaborasi dan keberlanjutan kerap ditanamkan Ridwan Kamil kepada para jajarannya. (rianto nurdiansyah)

Namun itu hanya berlaku sementara. Kang Emil sudah mengembalikan kurva negatif tersebut pada 2021, yang LPE-nya menjadi 3,74. Setahun berselang kembali on the track di angka 5,45.

"Jabar bisa mengendalikan pada saat Covid-19, bukan berarti zaman Kang Ridwan Kamil tidak berhasil, ini berlaku di seluruh daerah, bahkan dunia," paparnya.

Iendra mengungkapkan, Pemprov Jabar pada 2020 atau pandemi jatuh bangun berusaha agar ekonomi berjalan. Satu diantara sekian banyak langkah yang diambil adalah pinjaman daerah.

Baca Juga : Ridwan Kamil Sebut Jawa Barat Wajah Terbaik Ekonomi Indonesia, Ini Alasannya...

Bagi Iendra, langkah yang diambil orang nomor satu di Jabar itu suatu keputusan politik yang besar. Secara aturan, pinjaman tersebut bisa diambil tanpa perlu persetujuan legislator.

"2 sisi ini harus kita selesaikan. Ada Komite Penanganan Covid-19 dan Komite Pemulihan Ekonomi daerah. Masalah ekonomi dan kesehatan kolaborasi," ungkapnya.

Soal Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Kang Emil-Uu terus berupaya melakukan peningkatan. Pada 2022, angkanya sudah mencapai 73,1, jauh meningkat dibanding 2017 di angka 70,7.

Baca Juga : Inilah Pemenang Lelang TPPAS Regional Legok Nangka…

Sementara itu, Akademisi Kebijakan Pembangunan, Ari Nurman menyoroti Jabar dari sisi IPM. Jika dibandingkan dengan DKI Jakarta dan Jawa Tengah pada 2017, Jabar cukup tertinggal jauh.


Editor : Doni Ramdhani