Jokowi Genjot Infrastruktur, Logistik Tetap Mahal

Kepala Ekonom dan Strategi Investasi Manulife Aset Manajemen Indonesia, Katarina Setiawan menilai, pembangunan infrastruktur membantu pemangkasan biaya logistik.

Jokowi Genjot Infrastruktur, Logistik Tetap Mahal
Kepala Ekonom dan Strategi Investasi Manulife Aset Manajemen Indonesia, Katarina Setiawan menilai, pembangunan infrastruktur membantu pemangkasan biaya logistik./net

INILAH, Bandung-Kepala Ekonom dan Strategi Investasi Manulife Aset Manajemen Indonesia, Katarina Setiawan menilai, pembangunan infrastruktur membantu pemangkasan biaya logistik.

"Dalam lima tahun terakhir, percepatan pembangunan infrastruktur terbukti efektif dalam membantu meningkatkan konektivitas dan memangkas biaya logistik," kata Katarina dalam pernyataan di Jakarta, Jumat (3/5/2019).

Katarina menjelaskan, belanja infrastruktur yang meningkat dari Rp150 triliun pada 2014, menjadi Rp415 triliun pada 2019, menjadi kunci utama pembangunan prasarana yang masif.

Pembenahan ini mampu menurunkan biaya logistik Indonesia dari sebelumnya 30% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) menjadi 24% terhadap PDB.

Namun, ia mengingatkan, biaya logistik di Indonesia masih merupakan salah satu yang tertinggi di kawasan Asia Tenggara. "Sehingga, diharapkan pemangkasan biaya logistik masih akan terus berlanjut seiring dengan banyaknya proyek infrastruktur yang akan diselesaikan di tahun 2020-2022," kata Katarina.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan penguatan sarana infrastruktur dan pembangunan manusia merupakan hal penting agar Indonesia menjadi negara maju.

Selama ini, komitmen tersebut telah ditandai dengan kebijakan anggaran yang berkualitas untuk mendukung program pembangunan serta diiringi oleh pemanfaatan belanja yang produktif.

Halaman :


Editor : JakaPermana