Kefir, Susu Fermentasi yang Masih Jarang Dikonsumsi

Fermentasi merupakan proses pengolahan pangan dengan bantuan bakteri non-patogen yang akan merombak karbohidrat menjadi senyawa yang lebih sederhana.

Kefir, Susu Fermentasi yang Masih Jarang Dikonsumsi
Ilustrasi (Net)

Fermentasi merupakan proses pengolahan pangan dengan bantuan bakteri non-patogen yang akan merombak karbohidrat menjadi senyawa yang lebih sederhana dan menghasilkan beberapa senyawa lain, seperti asam organik dan senyawa flavor (rasa).

Fermentasi dapat diterapkan pada berbagai jenis pangan baik sayuran, buah-buahan, sari buah, susu, dan bahan pangan lainnya yang memiliki kandungan karbohidrat. Contoh produk hasil fermentasi adalah kimchi, wine, yoghurt, keju, kefir, dan masih banyak lagi.

Salah satu produk fermentasi yang dapat ditemui dengan mudah di pasaran adalah yoghurt. Yoghurt merupakan produk olahan susu yang difermentasi dengan bantuan bakteri asam laktat non-patogen.

Yoghurt memiliki cita rasa khas yaitu rasa asam yang menyegarkan karena adanya asam laktat yang dihasilkan oleh bakteri asam laktat selama proses fermentasi berlangsung.

Pengolahan susu menjadi susu fermentasi ini dapat mengurangi aroma amis yang secara umum dimiliki susu (Al-Baarri, et al., 2013).

Selain itu, pengolahan susu melalui proses fermentasi dapat menurunkan kadar laktosa sehingga produk fermentasi susu dapat menjadi alternatif bagi penderita laktosa intoleran (Farnworth, 2005).

Contoh lain dari produk susu fermentasi adalah kefir. Kefir adalah makanan yang berasal dari tanah Mediterania. Saat ini masih banyak dikonsumsi oleh penduduk di negara Turki dan Bulgaria.

Halaman :


Editor : suroprapanca