Mau Lulus, Jangan Kritis?

Dalam beberapa minggu terakhir ini media masa banyak memberitakan tentang Aldi Irfan siswa kelas XII SMAN 1 Lombok yang berprestasi, tetapi tidak dapat lulus di sekolahnya. Berita tersebut bahkan sempat menjadi viral di media sosial.

Mau Lulus, Jangan Kritis?
Aldi Irfan. (Net)

Dalam beberapa minggu terakhir ini media masa banyak memberitakan tentang Aldi Irfan siswa kelas XII SMAN 1 Lombok yang berprestasi, tetapi tidak dapat lulus di sekolahnya. Berita tersebut bahkan sempat menjadi viral di media sosial.

Netizen menanggapi beragam tentang hal tersebut, ada yang pro dan banyak juga yang kontra dengan keputusan yang diambil sekolah. Termasuk wali kelas serta guru-guru yang mengajar Aldi Irfan pun menyayangkan keputusan yang diambil kepala sekolah.

Karena, Aldi Irfan di sekolahnya termasuk siswa yang baik dan berprestasi, aktif dalam organisasi, serta berhasil mendatangkan donatur penyumbang 60 eksemplar Al-Quran untuk sekolahnya, nilai ujiannya pun tidak jelek-jelek amat.

Kekurangan Aldi Irfan adalah memiliki sikap dan pemikiran yang kritis terhadap kebijakan-kebijakan sekolah. Aldi Irfan berani mempertanyakan kebijakan sekolah yang tidak sesuai dan tidak memihak pada siswa.

Aldi berani tampil di depan memperjuangkan hak-hak teman-temannya. Aldi menjadi penyambung lidah untuk temannya dalam menyampaikan aspirasi mereka. Aldi mengkritisi kebijakan sekolahnya yang tidak membolehkan memakai jaket ke sekolah, padahal di sekolahnya sedang musim hujan dan cuaca cukup dingin.

Aldi juga mengkritisi kebijakan sekolah yang menyuruh pulang kepada siswa yang terlambat sekolah. Karena Aldi tahu usaha teman-temannya untuk sampai ke sekolah perlu dihargai dan berhak mendapatkan pendidikan.

Kejadian tersebut mengusik zona pemikiran kita yang selama ini sudah mengkristal. Kebanyakan kita berpikir bahwa siswa yang berprestasi baik, pasti akan mendapatkan nilai yang baik pula, dan pasti akan  lulus sekolahnya.

Halaman :


Editor : suroprapanca