Mengenal Ikan Asin, Lauk Favorit Masyarakat Indonesia

Ikan merupakan sumber makanan yang cukup diminati oleh masyarakat Indonesia. Margono, Suryati, dan Hartinah (2000) menyatakan bahwa ikan laut banyak dikonsumsi masyarakat karena mudah didapat dan harganya murah.

Ikan, sebagai sumber nutrisi, merupakan bahan makanan yang mengandung protein tinggi dan mengandung banyak asam amino esensial yang diperlukan oleh tubuh. Ikan dinilai memiliki nilai biologis yang cukup tinggi, hingga mencapai 90 persen, dengan jaringan pengikat sedikit sehingga mudah dicerna (Margono, Suriyati, dan Hartinah, 2000).

Tingkat penangkapan ikan Indonesia yang masih belum seiring dengan tingkat konsumsi membuat tidak 100% ikan hasil tangkap terkonsumsi semuanya dan membuat sisanya terbuang.

Dalam hal ini, pengolahan dan juga teknik pengawetan terhadap ikan ini menjadi salah satu cara untuk menyiasati ketimpangan ini.

Menurut Afrianto dan Liviawaty (1989), pengolahan dan pengawetan ikan mempunyai tujuan yang sama yaitu mempertahankan kualitas ikan agar tetap baik.

Perbedaan kedua proses ini hanya terletak pada bentuk produk akhir. Produk akhir hasil pengawetan tidak jauh berbeda dengan bahan asli, sedangkan pengolahan mempunyai bentuk yang jauh berbeda dibandingkan dengan aslinya.

Salah satu jenis pengawetan yang dimanfaatkan adalah pengasinan dan pengeringan. Dalam hal ini teknik pengawetan dipilih karena produk ikan tidak berubah bentuk, melainkan hanya mengalami perubahan karakteristik. Produk pengawetan yang akan dibahas adalah ikan asin.