Sikap Kami: 404 : Not Found

HUKUM yang hakiki itu berdasarkan regulasi berkeadilan. Bukan tergantung ucapan seseorang. Apalagi jika landasannya asumsi berdasarkan kepentingan.

Sikap Kami: 404 : Not Found

HUKUM yang hakiki itu berdasarkan regulasi berkeadilan. Bukan tergantung ucapan seseorang. Apalagi jika landasannya asumsi berdasarkan kepentingan.

Penegakan hukum kita, pada hal-hal tertentu, ada di titik itu. Tak percaya? Tengok saja persoalan mural yang membuncah seminggu-dua ini. Terlihat sekali penegakan hukum tak sepenuhnya berdasarkan regulasi.

Mural-mural itu berisikan kritikan terhadap pemerintah. Ada ‘Dipaksa Sehat di Negara Sakit’. Ada juga ‘Tuhan Aku Lapar’. Yang paling menonjol adalah ‘404 : Not Found’ yang ditulis di atas lukisan wajah menyerupai presiden.

Baca Juga : Sikap Kami: Robin Hood Salah Jalan

Negara, tepatnya penegak hukum, terbata-bata menghadapi aksi mural itu. Seketika dihapus. Katanya, menghina lambang negara. Entah lambang negara yang mana. Katanya melanggar perda, entah perda yang mana.

Pembuat mural coba dicari. Padahal, penegak hukum tak menerima sebaris pun laporan dari pihak yang merasa dirugikan. Aneh. Padahal, dia delik aduan.

Orang-orang Istana menyebut ada pelanggaran perda. Berbusa-busa pula. Ah, betapa banyak mural bertebaran di seantero kota. Tak satupun yang dibersihkan. Semua aman. Karena isinya biasa-biasa saja. Tak menyinggung siapa-siapa, apalagi kebijakan pemerintah.

Baca Juga : Sikap Kami: Buzzer Laknat di Olimpiade

Lalu, kemudian muncul kabar, Presiden tak berkenan jika penegak hukum responsif terhadap hal-hal seperti (mural) itu. Maka, case closed! Yang membuat mural tak lagi dicari, malah mulai dipuji kreativitasnya. Astaga.

Halaman :


Editor : Zulfirman