Sikap Kami: Tantangan Utama Eka

KABUPATEN Bekasi itu istimewa. Tapi, tingkat kemajuan warganya tak seistimewa luasan dan letak geografisnya. Mereka, kebanyakan, tenggelam di tengah industrialisasi daerah penyangga.

Sikap Kami: Tantangan Utama Eka

KABUPATEN Bekasi itu istimewa. Tapi, tingkat kemajuan warganya tak seistimewa luasan dan letak geografisnya. Mereka, kebanyakan, tenggelam di tengah industrialisasi daerah penyangga.

Bekasi mirip Betawi tempo doeloe. Tak hanya secara kultural, tapi juga di sektor-sektor lainnya. Posisinya vital. Industrialisasi merambah sawah dan kebunnya.  Properti menyesaki lahannya.

Tapi, “warga pribumi” Kabupaten Bekasi, kebanyakan begitu-begitu saja. Secara kualitas hidup, mereka tak mengalami peningkatan berarti. Industrialisasi kurang mereka nikmati. Yang menikmati justru kalangan pendatang.

Banyak hal jadi penyebab. Selain kultur personal tak banyak berubah, tingkat kualitas kemampuan kebanyakan warganya juga kurang menopang. Kualitas sumber daya manusia tak meroket tajam menyambut peluang meningkatkan kehidupan di wilayah industri.

Siapa yang salah? Semuanya tentu. Salah satunya, ya pemerintahan. Kegagalan meningkatkan kualitas hidup warga adalah kegagalan pemerintahan.

Tantangan seperti itulah yang kini dihadapi Eka Supria Atmaja, yang akan meneruskan jabatan Bupati Bekasi, menggantikan Neneng Hasanah Yasin, hingga 2022 mendatang.

Eka menyadari itu. Karena itu, sektor pendidikan dan kesehatan, dua sektor penopang peningkatan kualitas SDM, akan dia genjot. Hanya, dia baru menyampaikan ambisinya seusai dilantik. Belum menjabarkan apa yang akan dia lakukan untuk itu.

Halaman :


Editor : Zulfirman