SMPN 18 Kota Bandung Hadirkan Sekolah Bebas Sampah Lewat Cara Sederhana

SMPN 18 Kota Bandung menerapkan prilaku baik kepada seluruh warganya mulai dari siswa dan siswi, guru serta komponen lainnya untuk memilah dan mengurangi sampah hingga mengelolanya melalui inovasi program bernama Mistar alias Misting dan Tumbler.

SMPN 18 Kota Bandung Hadirkan Sekolah Bebas Sampah Lewat Cara Sederhana
Sejumlah siswi SMPN 18 Kota Bandung terlihat tengah menghacurkan sampah kertas. (Foto Istimewa)

Perlu sebanyak 16 sampah botol plastik untuk menghasilkan satu bangku dari bahan ini. Rika menuturkan, jumlah botol tersebut dihasilkan dari setiap kelas yang ada di SMPN 18 Bandung.

"Ada 16 kelas di sini, jadi dalam seminggu, anak-anak kami tugaskan untuk mengumpulkan sampah botol plastik dan sampah yang tidak bisa didaur ulang untuk diisi ke dalam botol plastik. Hasilnya ya satu ecobricks ini,” bebernya.

Setelah material ecobricks terkumpul, selanjutnya anak-anak dengan didampingi guru menyelesaikannya dengan menambahkan busa/jok serta cover atau penutup busa.

Sementara itu, Pengajar Bimbingan Konseling yang juga Ketua Tim Adhiwiyata SMPN 18 Bandung, Siti Hafsoh menyebut, peran guru dan sekolah adalah sebagai pengingat bagi siswa-siswi untuk menerapkan kebiasaan baik ini.

Harapannya, siswa-siswi SMPN 18 Bandung jadi terbiasa, dan dapat membawa kebiasaan ini hingga mereka lulus dan berbaur di lingkungan saat usianya dewasa kelak.

Menurutnya, proses membiasakan anak-anak dalam memperlakukan sampah tentu memiliki tantangan luar biasa. Namun ia optimis, jika terus diingatkan, lama-lama siswa-siswi akan terbiasa. "Fungsi kami adalah sebagai pengingat. Tujuannya kebiasaan baik ini terus diingat dan diimplementasikan oleh anak-anak, sampai mereka dewasa kelak," ujarnya.

Bagi SMPN 18 Bandung, upaya mewujudkan sekolah nol sampah ini bukan untuk mencuri perhatian pihak lain, tetapi bersama-sama menjaga lingkungan yang mereka miliki.


Editor : Ghiok Riswoto