Semut-semut Tetangga

SIAPA saja boleh tersodok oleh pernyataan Ridwan Kamil. Tapi, tak boleh baper. Yang terlontar adalah fakta. Jadi, ya diterima saja sebagai sebuah pelecut.

Semut-semut Tetangga

SIAPA saja boleh tersodok oleh pernyataan Ridwan Kamil. Tapi, tak boleh baper. Yang terlontar adalah fakta. Jadi, ya diterima saja sebagai sebuah pelecut.

Apa yang disampaikan Gubernur Jawa Barat itu? Senin lalu, dia berbicara soal tenaga kerja di sektor industri di Tanah Pasundan.

Jawa Barat adalah daerah industri nomor satu di Indonesia. Lebih dari separuh industri di Tanah Air, berlokasi di wilayah Tatar Parahyangan. Bekasi, Karawang, Bogor, Sukabumi, Purwakarta, Subang, hingga Bandung Raya jadi pusatnya.

Baca Juga : Pajak Sahabat UMKM? Ini Sederet Faktanya

Tetapi memang, tidak semuanya dikerjakan dan mempekerjakan warga Jawa Barat. Banyak juga warga daerah lain yang mencari penghidupan di sana. Selain bisa ditandai dari kartu tanda penduduk, juga bisa terlihat dari aktivitas mudik yang cukup ramai saat terjadi libur-libur panjang.

Jawa Barat tentu tak bisa melarang itu. Tak bisa memaksakan. Itu hal yang normal saja. Hampir sama seperti tak sedikit pula warga Jawa Barat yang bekerja dan mempertaruhkan nasib di Jakarta, misalnya.

Yang menyodok adalah pernyataan Ridwan Kamil berikutnya. Dia menyatakan pemimpin di provinsi asal tenaga kerja itu semestinya bisa memberi lapangan kerja juga sehingga industri di Jabar bisa menjadi penyaluran lebih banyak tenaga kerja lokal.

Baca Juga : Isu Krusial Perda RT/RW Provinsi Jabar

Tidaklah susah ditebak dari mana tenaga kerja non-Jabar berasal. Tak jauh-jauh, kebanyakan dari wilayah tetangga juga. Wilayah yang selalu merasa menghasilkan pemimpin-pemimpin hebat.

Halaman :


Editor : tantan