Sikap Kami: Ironi Politisi Negeri

SALAH satu profesi yang mulut pelakunya tak bisa dipegang adalah politisi. Ironisnya, negeri ini justru dipimpin oleh sebagian besar mereka-mereka itu. Bukankah jadi kacau semuanya?

Sikap Kami: Ironi Politisi Negeri

Pada partai-partai koalisi pemenang ini pun kita melihat ironisme yang akut. Saat mengusung pasangan calon, dasar keputusan yang muncul ke publik adalah persoalan idealisme. Tapi, begitu menang, mereka malah rebutan kursi menteri. Ada yang merasa lebih berjasa dalam koalisi dan minta jatah menteri yang di luar nalar politik. Padahal ketika mengusung, lagaknya adalah karena idealisme, bukan soal kursi menteri.

Begitulah politik kita. Tentu tak semua. Tapi rata-rata yang kita lihat adalah politik tipu muslihat, politik mulut manis, politik tanpa dasar yang kuat. Ya, karena “Tuhan” mereka adalah kekuasaan, bukan kemaslahatan. (*)
 

Halaman :


Editor : Zulfirman