Penanganan Stunting Masih Sebatas Tataran Permukaan

Persoalan penanganan stunting menjadi tantangan besar yang dihadapi masyarakat dunia, termasuk Indonesia. Jawa Barat sebagai daerah penyumbang stunting terbesar sudah seharusnya terus bergerak melalui kolaborasi dan inovasi. Salah satu opsi yang dapat menjadi pertimbangan adalah pelibatan unsur RT dan RW serta mahasiswa dalam turut serta terlibat percepatan penurunan stunting di Jawa Barat.

Penanganan Stunting Masih Sebatas Tataran Permukaan
Prevalensi Balita Stunting Provinsi Jawa Barat Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2022. (Foto Open Data Jabar)

Kita tentu tidak dapat mengesampingkan berbagai upaya yang selama ini telah dilakukan pemerintah dalam upaya mendorong percepatan penurunan stunting. Namun, rasanya diperlukan upaya lebih keras lagi dalam implementasinya. 

Saat ini, upaya percepatan penanganan stunting baru sebatas muncul dipermukaan. Sehingga daya gedor program-program yang dilakukan perlu terus digencarkan hingga mampu menyentuh titik-titik vital yang potensi penanganan stuntingnya masih jarang tersentuh khususnya di daerah-daerah pinggiran.

Bicara dalam lingkup yang lebih kecil yakni Jawa Bawat, kendati tercatat sebagai daerah penyumbang stunting paling besar secara nasional, namun dalam penanganannya pun mampu berbanding lurus dan konon mencatatkan sebagai provinsi paling baik di Pulau Jawa dalam penanganan stunting. 

Hal itu tentu dapat menjadi modal penting bagi Jawa Barat untuk terus mengakselerasi penurunan stunting hingga mampu tembus ke prevalensi 14 persen sesuai target Pemprov Jabar di 2024.

Jabar secara bertahap memang berhasil menurunkan angka hingga 4 persen di tahun 2022, dari jumlah kurang lebih 24,6 persen menjadi 20,2 persen. Tahun 2023, Jawa Barat menargetkan dapat turutn di angka 19,2 persen. Pada 2024 bisa turun lagi targetnya (prevalensi stunting ) jadi 14 persen. 

Merujuk Open Data Jabar tahun 2022, masih terdapat 11 wilayah di Jawa Barat yang memiliki nilai prevalensi di atas rata-rata provinsi 20,2 persen, yakni Kabupaten Sumedang, Sukabumi, Bandung, Tasikmalaya, Bogor, Majalengka, Garut, Indramayu,  Purwakarta, Kuningan dan Kota Tasikmalaya.

Sementara tahun 2021, terdapat lima daerah penyumbang kasus stunting terbesar di Jawa Barat yakni Kabupaten Bogor, Kabupaten Bandung, Cirebon, Tasikmalaya dan Kabupaten Sukabumi.


Editor : Ghiok Riswoto