Sikap Kami: Emil dan Pertanyaan Bodoh Itu

KEPADA siapakah seorang kepala daerah, utamanya gubernur, bertanggung jawab? Pertama, kepada Tuhan karena dia bersumpah menyebut nama Tuhan. Kedua, kepada rakyat yang mempercayainya. Ketiga, karena dia perpanjangan tangan pemerintah pusat, ada juga tanggung jawabnya kepada Presiden.

Sikap Kami: Emil dan Pertanyaan Bodoh Itu

Harap dicatat, saat pernyataan itu muncul, status Rizieq Shihab orang bebas, bukan tersangka. Bahwa dia menjadi kritisi pemerintah, apakah itu menjadi perintang bagi seseorang untuk bersilaturahmi? Apalagi, kenyataannya Rizieq Shihab punya keterkaitan dengan Jawa Barat, termasuk tempat tinggalnya di Sentul, Kabupaten Bogor.

Tak lama berselang, Emil juga mempertanyakan soal keadilan karena dirinya berkali-kali dipanggil penyidik kepolisian. Padahal, jika dianggap harus menjelaskan kerumunan di Megamendung, bukankah pemerintah pusat juga harus diklarifikasi soal keramaian mulai dari Bandara Soekarno-Hatta hingga Petamburan?

Karena itu, setelah dua peristiwa itu, banyak yang mempertanyakan posisi Emil. Para pendukung dan pendengung pemerintah mengkritiknya. Sampai selanjutnya ketika dia mendukung penerapan SKB 6 menteri, muncullah pertanyaan yang bodoh itu.

Baca Juga : Sikap Kami: Jangan Tinggal Pilar Jurnalistik

Dalam hal tersebut, hemat kita, tak ada yang keliru dari sikap Gubernur Jawa Barat. Dia berada di relnya, sebagai pemimpin Jawa Barat, perpanjangan tangan pemerintah pusat. Yang mempertanyakan, termasuk dengan pertanyaan bodoh itu, tentu saja mereka yang punya kepentingan politik dukung-mendukung. Rasanya, dukung-mendukung kelompok itu yang dihindarkan Ridwan Kamil. Dan, itu langkah yang tepat. (*)
 

Halaman :


Editor : Zulfirman